GENDING – Upaya penguatan tata kelola dan promosi digital destinasi wisata di Kabupaten Probolinggo kembali diperkuat melalui pelatihan Desa Wisata Sejahtera, Amanah-Religius dan Eksis Berdaya Saing (DEWI SAE) Berbasis Digital oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Probolinggo di Hall Room Utsman Bin Affan The Bentar Beach Desa Curahsawo Kecamatan Gending, Selasa (25/11/2025).
Pelatihan ini dibuka oleh Kepala Disporapar Kabupaten Probolinggo Heri Mulyadi dan diikuti oleh 72 peserta yang terdiri dari perwakilan 36 desa wisata, masing-masing diwakili unsur pemerintah desa dan pengelola wisata.
Peserta mendapat materi dari Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo yang membawakan materi pengenalan website desa, Gema Digital Kreatif yang memaparkan portofolio branding wisata melalui aplikasi SAE Smart Tourism serta Cipta Legasi Indonesia yang mengulas pemanfaatan media sosial untuk personal branding pengelola dan promosi desa wisata.
Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Disporapar Kabupaten Probolinggo Umi Subiyantiningsih menyampaikan pelatihan ini dirancang untuk memperkuat kualitas informasi digital desa wisata agar mampu bersaing dalam industri pariwisata modern. Kebutuhan akan data yang akurat dan mudah diakses merupakan fondasi penting bagi promosi destinasi.

“Kegiatan ini bertujuan mendukung optimalisasi promosi digital melalui penyajian informasi destinasi yang akurat, relevan dan mudah diakses. Selain itu untuk mewujudkan keseragaman tata kelola informasi di seluruh desa wisata di Kabupaten Probolinggo serta memperkuat kapasitas SDM dalam menghadapi kebutuhan digitalisasi pariwisata yang semakin berkembang,” ungkapnya.
Umi menambahkan pelatihan ini diharapkan mampu menghasilkan tiga luaran utama meliputi meningkatnya kompetensi operator desa wisata, kelengkapan data desa wisata dalam sistem serta peningkatan kualitas promosi digital. “Kami memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi sehingga pelatihan dapat terlaksana dengan baik,” tambahnya.
Sementara Kepala Disporapar Kabupaten Probolinggo Heri Mulyadi mengatakan digitalisasi merupakan elemen fundamental dalam pengembangan desa wisata modern. Potensi besar desa wisata di Kabupaten Probolinggo membutuhkan dukungan berupa data yang terintegrasi, kredibel dan mudah diakses wisatawan.
“Digitalisasi telah menjadi kebutuhan utama dalam pengembangan destinasi wisata. Desa wisata memiliki potensi besar yang harus diperkuat dengan penyajian informasi lengkap, terpercaya dan mudah diakses. Sistem DEWI SAE kita dorong menjadi platform pendataan dan promosi yang terintegrasi serta berstandar,” katanya.

Heri menguraikan pelatihan ini memberi kesempatan kepada operator desa wisata untuk mengelola data secara profesional mulai dari potensi, atraksi, fasilitas, layanan hingga agenda kegiatan. Harapannya kompetensi tersebut dapat mendukung citra positif destinasi dan meningkatkan daya tarik wisatawan.
“Kemampuan ini sangat penting karena kualitas informasi dalam sistem akan menentukan citra dan daya tarik destinasi di mata publik. Oleh sebab itu peserta diharapkan sungguh-sungguh mengikuti pelatihan dan memastikan data desa wisata selalu mutakhir,” jelasnya.
Pelatihan DEWI SAE berbasis digital ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat branding dan konsistensi informasi destinasi wisata di Kabupaten Probolinggo. “Kami berkomitmen melanjutkan penguatan kapasitas pengelola desa wisata sebagai bagian dari upaya mendorong peningkatan kunjungan wisata dan pertumbuhan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. ***
Penulis : Syamsul Akbar
Editor : Tim Bromo Info
